
HKBP Kisaran Kota
Minggu, 11 Agustus 2024, Praeses Distrik XIII Asahan Labuhan Batu, Pdt.Winner Sitorus, M.Min melayankan khotbah pada Pesta Pembangunan Huria HKBP Kisaran Kota (huria sabungan HKBP Resort Kisaran). Pesta pembangunan ini bertujuan untuk menggalang dana demi kebutuhan renovasi gedung gereja, lantai gereja, altar gereja, Pagar gereja serta penambahan AC di gereja.

Ketua Pesta Pembangunan HKBP Kisaran Kota
Pesta Pembangunan ini diketuai oleh amang Paulus Purba. Rangkaian acara pesta terdiri dari kebaktian Minggu, fund raising dalam bentuk lelang, tortor, koor dan spontanitas. Donasi uang dapat diberikan melalui rekening BRI: 032301000580561 Atas Nama: PANITIA PEMBANGUNAN HKBP KISARAN KOTA. Hingga acara selesai pukul 17.00 WIB, dana yang sudah terkumpul kurang lebih sejumlah Rp. 400.000.000 dari total dana yang dibutuhkan untuk pembangunan sejumlah Rp. 1.800.000.000.

Praeses HKBP Distrik XIII Asahan Labuhan Batu

Prosesi Ibadah
Ibadah dilayani oleh Pdt. Budianto Sianturi selaku Pendeta Resort HKBP Kisaran sebagai liturgis. Khotbah yang disampaikan oleh Pdt. Winner Sitorus berdasarkan kitab Efesus 4:25-32. Dalam Khotbahnya, Pdt. Winner Sitorus menyampaikan bahwa melakukan hal yang baik dan benar itu, dalam banyak hal kita bisa tanyakan ke dalam lubuk hati kita, dan seketika itu kita dapatkan jawabannya. Menjadi manusia baru tercermin melalui perilaku hidup yang di pimpin oleh Roh Kudus. Allah menghendaki kita tinggal di dalam Kristus, hidup di dalam anugerahNya maka segala sesuatu hal yang menyebabkan kita jauh dan kembali kepada manusia lama harus kita tanggalkan. baiklah kita mengenakan manusia baru karena kita telah diciptakan menjadi baru.

HKBP Kisaran Kota

Anak sekolah Minggu HKBP Kisaran Kota

HKBP Kisaran Kota
Acara pesta tersebut dihadiri kurang lebih 1200 jemaat beserta dengan undangan dari pihak gereja lain, dan pemerintah setempat. pelaksanaan pesta pembangunan HKBP Kisaran Kota berjalan sukses aman dan lancar. Pesta yang dilaksanakan berhasil mengumpulkan sejumlah dana yang akan digunakan untuk mendanai atau membiayai kelanjutan pembangunan gereja. Semua proses pelaksanaan pesta pembangunan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan yang diharapkan. Seluruh jemaat ikut berpartisipasi dari anak sekolah minggu sampai dengan lansia. Dana itu dapat dikumpulkan dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan panitia pesta, parhalado bersama dengan jemaat. Seperti menyebarkan struk undangan, menjual bazar makanan, lelang ulos dan juga sumbangan para donatur.
Pada awal era Kemerdekaan jumlah anggota jemaat HChB Kisaran yang berasal dari HKBP yang datang dari Tapanuli semakin banyak.
Beberapa anggota Jemaat HChB dan anggota jemaat Gereja Methodist Indonesia yang latar belakangnya berasal dari HKBP memiliki kerinduan yang sama untuk beribadah seperti yang mereka lakukan dahulu di HKBP sewaktu masih didaerah asalnya. Akhirnya mereka sepakat untuk mendirikan gereja HKBP di Kisaran.
Pada bulan Mei 1946 diutuslah tiga orang penatua (Sintua) yaitu St. Arsenius Sitohang, St. Gayus Simanjuntak, St. Thomas Huta Galung dan seorang tokoh dari anggota jemaat yaitu German Siagian untuk menemui Pdt. L. Lumban Tobing selaku Pendeta Resort HKBP Bandar Maratur untuk menyampaikan permohonan agar rencana mereka mendirikan jemaat HKBP di Kisaran dapat dibantu.
Permohonan tersebut disambut baik oleh Pdt. L. Lumbantobing dan ditindak lanjuti dengan mengadakan evanggelisasi dengan calon anggota jemaat HKBP Kisaran pada tanggal 1 Juni 1946.
Pada evanggelisasi tersebut disepakatilah untuk melaksanakan kebaktian Minggu pertama kalinya pada tanggal 4 Juni 1946.
Tanggal 4 Juni 1946 inilah yang kemudian ditetapkan menjadi hari lahirnya HKBP Jemaat Kisaran. yang kemudian hari berobah nama menjadi HKBP Kisaran Kota.
Pada tanggal 26 Mei 1947 HKBP Jemaat Kisaran diresmikan menjadi Jemaat penuh ( Huria na gok) oleh Ephorus HKBP Pdt. Justin Sihombing.
Untuk sementara pelayanan sakramen Babtisan Kudus dan Perjamuan Kudus, serta pelayanan lainnya seperti pemberkatan pernikahan dilayani oleh Pendeta HKBP Resort Bandar Maratur Distrik Sumatera Timur.
Pada tanggal 15 Desember 1950. Pdt. L. Lumban Tobing dimutasikaan menjadi Pendeta HKBP Resort Kabanjahe dan sebagai penggantinya adalah Pdt. Hercules Marbun.
Atas pelayanan Pdt. Hercules Marbun yang sering turne ke daerah Asahan, tak lama setelah berdirinya HKBP Jemaat Kisaran, berdiri pulalah jemaat HKBP di Labuhan Ruku, Silau Maraja, Hessa dan Sungai lama.
Untuk memudahkan koordinasi pelayanan terhadap jemaat-jemaat yang baru muncul di Asahan, Pdt. Hercules Marbun menetapkan HKBP Jemaat Kisaran sebagai sentral pelayanan.
Untuk mendukung terlaksananya koordinasi ini, Pdt. Hercules Marbun mengusulkan kepada pimpinan pusat HKBP agar menempatkan seorang Guru Jemaat yang definitip di HKBP Jemaat Kisaran. Permohonan ini disetujui oleh Ephorus dan ditempatkanlah Guru Ondel Tua Tambunan sebagai perantara dari semua jemaat disekitar Kisaran untuk berkoordinasi dengan Pendeta Resort di HKBP Bandar Maratur. Guru jemaat ini masih muda belia dan baru tamat dari sekolah guru di Seminarium Sipoholon.
Jemaat yang termasuk dalam pelayanan Pdt. Herkules Marbun yang menjadi Jemaat anggota (pagaran) HKBP Resort Bandar Maratur cukup banyak dan tergolong jauh jaraknya dari HKBP Bandar Maratur sebagai jemaat induk.
Pendeta ini harus pandai mengatur jadwal kunjungan pelayanannya agar semuanya dapat dikunjungi dan dilayani dalam pelaksanaan evanggelisasi, Babtisan kudus, Perjamuan Kudus, pemberkatan pernikahan dan sekali-sekali memimpin ibadah kebaktian minggu.
Selama tahun 1951, Pdt Hercules Marbun melakukan kunjungan ke Jemaat-jemaat HKBP di Asahan masing-masing tiga kali, antara lain :
- Jemaat Kisaran tanggal 4 April, 2 Juli dan 2 Desember.
- Jemaat Labuhan Ruku tanggal 1 April, 27 Juli dan 9 Desember.
- Jemaat Silau Maraja tanggl 3 Apil, 28 Juli dan 4 Desember.
- Jemaat Hessa tanggal 2 April, 5 Desember
- Jemaat Pulau Mandi tanggal 31 Juli dan 3 Desember
- Jemaat Sungai Lama tanggal 29 Juli, 6 Desember
- Jemaat Serbangan tanggal 7 Desember
- Jemaat Hengloo tanggal 1 Agustus dan 8 Desember.
Pada kesempatan kunjungan Pdt Hercules Marbun ke Jemaat Kisaran tanggal 2 Desember 1951 diberitahukan bahwa Ephorus HKBP Pdt. DR.(HC) Justin Sihombing akan mengadakan kunjungan ke HKBP Bandar Maratur pada tanggal 14 Desember 1951.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh penatua dan tokoh Jemaat Kisaran untuk ikut hadir pada pertemuan di HKBP Resort Bandar Maratur menemui Ephorus dan menyampaikan rencana pengembangan Jemaat Kisaran dan mengundang Ephorus untuk menyempatkan waktunya berkunjung ke HKBP Jemaat Kisaran.
Akan tetapi karena perjalanan Ephorus untuk selanjutnya sudah terikat dengan jadual kegiatan yang lain, maka permohonan utusan Jemaat Kisaran tidak dapat dipenuhi.
Pada tahun 1952, Pdt. Hercules Marbun juga melakukan empat kali kunjungan jemaat-jemaat yang berserak di Asahan dan Labuhan Batu, antara lain : Tanggal 17 – 27 Mei, tanggal 14 – 23 Juli bersama Praeses HKBP Distrik Sumatera Timur dan tanggal 14 – 16 Oktober dan tanggal 1 – 15 Desember.
Pada tahun 1952 Gr. Ondel Tua Tambunan pindah tugas.
Untuk mengisi posisi guru jemaat seraya menunggu penempatan Guru jemaat yang definitip dari kantor pusat, sembilan orang penatua (sintua) yang terdiri dari : St. Melanthon B. Siahaan, St. Thomas Huta Galung, St. Arsenius Sitohang, St. B. Simanjuntak, St. K. Silitonga, St. J. Simanjuntak, St. F. Tambunan, St. TH. Manurung, St. Gayus Simanjuntak mengadakan rapat penatua yang dipimpin oleh Pdt. H. Marbun dan secara mufakat memilih St. Melanthon B. Siahaan untuk diangkat sebagai guru jemaat (foorganger).
St. Melanthon M. Siahaan ini menjabat sebagai voorganger HKBP Jemaat Kisaran sampai pada tahun 1962.
- Perkembangan HKBP Jemaat Kisaran
- Periode 25 Tahun pertama (Tahun 1946 – 1971)
- Berdirinya HKBP Resort Kisaran
Pada saat kunjungan Pdt. Hercules Marbun bersama Praeses Distrik Sumatera Timur di Kisaran ditetapkanlah pembentukan Persiapan HKBP Resort Kisaran dan Jemaat induknya adalah HKBP Jemaat Kisaran.
Pada tahun 1953 atas nama Pimpinan Pusat, Praeses HKBP Distrik Sumatera Timur meresmikan berdirinya HKBP Resort Kisaran. Pendeta Resort yang pertama adalah Pdt M. Hutauruk.
Dengan demikian HKBP Jemaat Kisaran resmi menjadi jemaat induk (huria sabungan) untuk HKBP Resort Kisaran.
HKBP Resort Kisaran ini beranggotakan 15 jemaat (huria pagaran), antara lain : Jemaat Labuhan Ruku, Jemaat Silau Maraja, Jemaat Kampung Bunga, Jemaat Serbangan, Jemaat Sungai Kamah, Jemaat Sungai Lama, Jemaat Hessa, Jemaat Tanjung Balai, Jemaat Hengloo, Jemaat Pulau Mandi, Jemaat Pulau Raja, Jemaat Gonting Saga, Jemaat Londut dan Jemaat Ajamu.
- Gereja HKBP Kisaran Pindah Kelokasi Baru
Dalam kurun waktu lebih kurang sepuluh tahun sejak didirikan, pertambahan anggota jemaat cukup signifikan, sehingga gedung lama di Jalan Haji Misbah tidak layak lagi untuk menampung anggota jemaat dalam melaksanakan ibadah setiap hari Minggu.
Para penatua dan tokoh tokoh yang dituakan jemaat sepakat untuk mencari tanah pertapakan baru yang lebih luas untuk mendirikan gedung gereja yang lebih besar.
Pada waktu itu terdapat tanah kosong di samping gedung nasional yang terletak di persimpangan Jalan Sisingamangaraia dengan Jalan Mas Mansur /Jalan. Sei Suka.
Pada tahun 1956 para penatua yang diwakili oleh St. Thomas Hutagalung mengajukan permohonan pemakaian sebidang tanah negara bebas (kosong) tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Wedana kewedanaan Kisaran.
Pada tanggal 8 Januari 1957 permohonan HKBP Kisaran disetujui pemerintah Kabupaten Asahan yang ditandai dengan penandatangan Surat Perjanjian Sementara Penyerahan sebidang Tanah negara bebas (tanah kosong), terletak di Jalan Sisingamangaraja Kisaran, kepada HKBP jemaat Kisaran, untuk dipakai guna tempat mendirikan persekolahan, gereja, rumah-rumah pendeta dan rumah-rumah guru.
Tanah tersebut berukuran 40 x 250 meter dengan watas-watas :
– disebelah Utara dengan Jalan Sisingamangaraja
- disebelah Timur dengan jalan Mas Mansur
- disebelah Selataan dengan tanah bebas
- disebelah Barat dengan Gedung Nassional dan tanah bebas.
Surat perjanjian tersebut ditanda tangani oleh Pihak Pertama Ganin Purba selaku Wedana Kewedanaan Kisaran dan Pihak kedua St. Thomas Hutagalung selaku Ketua I Kerkbouwnfonds HKBP Kisaran, diketahui dan ditandatangani oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten Asahan yang diwakili oleh Sekretaris Tkt I.
Pada tahun itu juga dimulailah pembangunan gedung sekolah Minggu.
Pada tahun 1957, Pdt. M. Hutauruk digantikan oleh Pdt. Bonifacius Aritonang.
Pada tahun 1958, dimulai pembangunan gedung gereja semi permanen dengan dinding seng di lokasi tanah yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Asahan dilokasi yang sekarang.
Pada tanggal 25 Desember 1959 gedung gereja ini walaupun dalam kondisi yang belum rampung, digunakan pertama kali untuk kebaktian Minggu sekaligus untuk perayaan natal.
Pada tahun 1961 Pimpinan pusat HKBP menempatkan Pdt. Gayus Nadeak menjadi Pendeta Resort menggantikan Pdt. Bonifacius Aritonang.
Selain Pendeta Resort, pimpinan pusat juga menempatkan Gr. M. Manurung sebagai Guru Jemaat yang definitip pertama di HKBP Kisaran menggantikan voorganger St. Melanthon M. Siahaan.
Pada awal era Kemerdekaan jumlah anggota jemaat HChB Kisaran yang berasal dari HKBP yang datang dari Tapanuli semakin banyak.
Beberapa anggota Jemaat HChB dan anggota jemaat Gereja Methodist Indonesia yang latar belakangnya berasal dari HKBP memiliki kerinduan yang sama untuk beribadah seperti yang mereka lakukan dahulu di HKBP sewaktu masih didaerah asalnya. Akhirnya mereka sepakat untuk mendirikan gereja HKBP di Kisaran.
Pada bulan Mei 1946 diutuslah tiga orang penatua (Sintua) yaitu St. Arsenius Sitohang, St. Gayus Simanjuntak, St. Thomas Huta Galung dan seorang tokoh dari anggota jemaat yaitu German Siagian untuk menemui Pdt. L. Lumban Tobing selaku Pendeta Resort HKBP Bandar Maratur untuk menyampaikan permohonan agar rencana mereka mendirikan jemaat HKBP di Kisaran dapat dibantu.
Permohonan tersebut disambut baik oleh Pdt. L. Lumbantobing dan ditindak lanjuti dengan mengadakan evanggelisasi dengan calon anggota jemaat HKBP Kisaran pada tanggal 1 Juni 1946.
Pada evanggelisasi tersebut disepakatilah untuk melaksanakan kebaktian Minggu pertama kalinya pada tanggal 4 Juni 1946.
Tanggal 4 Juni 1946 inilah yang kemudian ditetapkan menjadi hari lahirnya HKBP Jemaat Kisaran. yang kemudian hari berobah nama menjadi HKBP Kisaran Kota.
Pada tanggal 26 Mei 1947 HKBP Jemaat Kisaran diresmikan menjadi Jemaat penuh ( Huria na gok) oleh Ephorus HKBP Pdt. Justin Sihombing.
Untuk sementara pelayanan sakramen Babtisan Kudus dan Perjamuan Kudus, serta pelayanan lainnya seperti pemberkatan pernikahan dilayani oleh Pendeta HKBP Resort Bandar Maratur Distrik Sumatera Timur.
Pada tanggal 15 Desember 1950. Pdt. L. Lumban Tobing dimutasikaan menjadi Pendeta HKBP Resort Kabanjahe dan sebagai penggantinya adalah Pdt. Hercules Marbun.
Atas pelayanan Pdt. Hercules Marbun yang sering turne ke daerah Asahan, tak lama setelah berdirinya HKBP Jemaat Kisaran, berdiri pulalah jemaat HKBP di Labuhan Ruku, Silau Maraja, Hessa dan Sungai lama.
Untuk memudahkan koordinasi pelayanan terhadap jemaat-jemaat yang baru muncul di Asahan, Pdt. Hercules Marbun menetapkan HKBP Jemaat Kisaran sebagai sentral pelayanan.
Untuk mendukung terlaksananya koordinasi ini, Pdt. Hercules Marbun mengusulkan kepada pimpinan pusat HKBP agar menempatkan seorang Guru Jemaat yang definitip di HKBP Jemaat Kisaran. Permohonan ini disetujui oleh Ephorus dan ditempatkanlah Guru Ondel Tua Tambunan sebagai perantara dari semua jemaat disekitar Kisaran untuk berkoordinasi dengan Pendeta Resort di HKBP Bandar Maratur. Guru jemaat ini masih muda belia dan baru tamat dari sekolah guru di Seminarium Sipoholon.
Jemaat yang termasuk dalam pelayanan Pdt. Herkules Marbun yang menjadi Jemaat anggota (pagaran) HKBP Resort Bandar Maratur cukup banyak dan tergolong jauh jaraknya dari HKBP Bandar Maratur sebagai jemaat induk.
Pendeta ini harus pandai mengatur jadwal kunjungan pelayanannya agar semuanya dapat dikunjungi dan dilayani dalam pelaksanaan evanggelisasi, Babtisan kudus, Perjamuan Kudus, pemberkatan pernikahan dan sekali-sekali memimpin ibadah kebaktian minggu.
Selama tahun 1951, Pdt Hercules Marbun melakukan kunjungan ke Jemaat-jemaat HKBP di Asahan masing-masing tiga kali, antara lain :
- Jemaat Kisaran tanggal 4 April, 2 Juli dan 2 Desember.
- Jemaat Labuhan Ruku tanggal 1 April, 27 Juli dan 9 Desember.
- Jemaat Silau Maraja tanggl 3 Apil, 28 Juli dan 4 Desember.
- Jemaat Hessa tanggal 2 April, 5 Desember
- Jemaat Pulau Mandi tanggal 31 Juli dan 3 Desember
- Jemaat Sungai Lama tanggal 29 Juli, 6 Desember
- Jemaat Serbangan tanggal 7 Desember
- Jemaat Hengloo tanggal 1 Agustus dan 8 Desember.
Pada kesempatan kunjungan Pdt Hercules Marbun ke Jemaat Kisaran tanggal 2 Desember 1951 diberitahukan bahwa Ephorus HKBP Pdt. DR.(HC) Justin Sihombing akan mengadakan kunjungan ke HKBP Bandar Maratur pada tanggal 14 Desember 1951.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh penatua dan tokoh Jemaat Kisaran untuk ikut hadir pada pertemuan di HKBP Resort Bandar Maratur menemui Ephorus dan menyampaikan rencana pengembangan Jemaat Kisaran dan mengundang Ephorus untuk menyempatkan waktunya berkunjung ke HKBP Jemaat Kisaran.
Akan tetapi karena perjalanan Ephorus untuk selanjutnya sudah terikat dengan jadual kegiatan yang lain, maka permohonan utusan Jemaat Kisaran tidak dapat dipenuhi.
Pada tahun 1952, Pdt. Hercules Marbun juga melakukan empat kali kunjungan jemaat-jemaat yang berserak di Asahan dan Labuhan Batu, antara lain : Tanggal 17 – 27 Mei, tanggal 14 – 23 Juli bersama Praeses HKBP Distrik Sumatera Timur dan tanggal 14 – 16 Oktober dan tanggal 1 – 15 Desember.
Pada tahun 1952 Gr. Ondel Tua Tambunan pindah tugas.
Untuk mengisi posisi guru jemaat seraya menunggu penempatan Guru jemaat yang definitip dari kantor pusat, sembilan orang penatua (sintua) yang terdiri dari : St. Melanthon B. Siahaan, St. Thomas Huta Galung, St. Arsenius Sitohang, St. B. Simanjuntak, St. K. Silitonga, St. J. Simanjuntak, St. F. Tambunan, St. TH. Manurung, St. Gayus Simanjuntak mengadakan rapat penatua yang dipimpin oleh Pdt. H. Marbun dan secara mufakat memilih St. Melanthon B. Siahaan untuk diangkat sebagai guru jemaat (foorganger).
St. Melanthon M. Siahaan ini menjabat sebagai voorganger HKBP Jemaat Kisaran sampai pada tahun 1962.
- Perkembangan HKBP Jemaat Kisaran
- Periode 25 Tahun pertama (Tahun 1946 – 1971)
- Berdirinya HKBP Resort Kisaran
Pada saat kunjungan Pdt. Hercules Marbun bersama Praeses Distrik Sumatera Timur di Kisaran ditetapkanlah pembentukan Persiapan HKBP Resort Kisaran dan Jemaat induknya adalah HKBP Jemaat Kisaran.
Pada tahun 1953 atas nama Pimpinan Pusat, Praeses HKBP Distrik Sumatera Timur meresmikan berdirinya HKBP Resort Kisaran. Pendeta Resort yang pertama adalah Pdt M. Hutauruk.
Dengan demikian HKBP Jemaat Kisaran resmi menjadi jemaat induk (huria sabungan) untuk HKBP Resort Kisaran.
HKBP Resort Kisaran ini beranggotakan 15 jemaat (huria pagaran), antara lain : Jemaat Labuhan Ruku, Jemaat Silau Maraja, Jemaat Kampung Bunga, Jemaat Serbangan, Jemaat Sungai Kamah, Jemaat Sungai Lama, Jemaat Hessa, Jemaat Tanjung Balai, Jemaat Hengloo, Jemaat Pulau Mandi, Jemaat Pulau Raja, Jemaat Gonting Saga, Jemaat Londut dan Jemaat Ajamu.
- Gereja HKBP Kisaran Pindah Kelokasi Baru
Dalam kurun waktu lebih kurang sepuluh tahun sejak didirikan, pertambahan anggota jemaat cukup signifikan, sehingga gedung lama di Jalan Haji Misbah tidak layak lagi untuk menampung anggota jemaat dalam melaksanakan ibadah setiap hari Minggu.
Para penatua dan tokoh tokoh yang dituakan jemaat sepakat untuk mencari tanah pertapakan baru yang lebih luas untuk mendirikan gedung gereja yang lebih besar.
Pada waktu itu terdapat tanah kosong di samping gedung nasional yang terletak di persimpangan Jalan Sisingamangaraia dengan Jalan Mas Mansur /Jalan. Sei Suka.
Pada tahun 1956 para penatua yang diwakili oleh St. Thomas Hutagalung mengajukan permohonan pemakaian sebidang tanah negara bebas (kosong) tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Wedana kewedanaan Kisaran.
Pada tanggal 8 Januari 1957 permohonan HKBP Kisaran disetujui pemerintah Kabupaten Asahan yang ditandai dengan penandatangan Surat Perjanjian Sementara Penyerahan sebidang Tanah negara bebas (tanah kosong), terletak di Jalan Sisingamangaraja Kisaran, kepada HKBP jemaat Kisaran, untuk dipakai guna tempat mendirikan persekolahan, gereja, rumah-rumah pendeta dan rumah-rumah guru.
Tanah tersebut berukuran 40 x 250 meter dengan watas-watas :
– disebelah Utara dengan Jalan Sisingamangaraja
- disebelah Timur dengan jalan Mas Mansur
- disebelah Selataan dengan tanah bebas
- disebelah Barat dengan Gedung Nassional dan tanah bebas.
Surat perjanjian tersebut ditanda tangani oleh Pihak Pertama Ganin Purba selaku Wedana Kewedanaan Kisaran dan Pihak kedua St. Thomas Hutagalung selaku Ketua I Kerkbouwnfonds HKBP Kisaran, diketahui dan ditandatangani oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten Asahan yang diwakili oleh Sekretaris Tkt I.
Pada tahun itu juga dimulailah pembangunan gedung sekolah Minggu.
Pada tahun 1957, Pdt. M. Hutauruk digantikan oleh Pdt. Bonifacius Aritonang.
Pada tahun 1958, dimulai pembangunan gedung gereja semi permanen dengan dinding seng di lokasi tanah yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Asahan dilokasi yang sekarang.
Pada tanggal 25 Desember 1959 gedung gereja ini walaupun dalam kondisi yang belum rampung, digunakan pertama kali untuk kebaktian Minggu sekaligus untuk perayaan natal.
Pada tahun 1961 Pimpinan pusat HKBP menempatkan Pdt. Gayus Nadeak menjadi Pendeta Resort menggantikan Pdt. Bonifacius Aritonang.
Selain Pendeta Resort, pimpinan pusat juga menempatkan Gr. M. Manurung sebagai Guru Jemaat yang definitip pertama di HKBP Kisaran menggantikan voorganger St. Melanthon M. Siahaan.
Pada awal era Kemerdekaan jumlah anggota jemaat HChB Kisaran yang berasal dari HKBP yang datang dari Tapanuli semakin banyak.
Beberapa anggota Jemaat HChB dan anggota jemaat Gereja Methodist Indonesia yang latar belakangnya berasal dari HKBP memiliki kerinduan yang sama untuk beribadah seperti yang mereka lakukan dahulu di HKBP sewaktu masih didaerah asalnya. Akhirnya mereka sepakat untuk mendirikan gereja HKBP di Kisaran.
Pada bulan Mei 1946 diutuslah tiga orang penatua (Sintua) yaitu St. Arsenius Sitohang, St. Gayus Simanjuntak, St. Thomas Huta Galung dan seorang tokoh dari anggota jemaat yaitu German Siagian untuk menemui Pdt. L. Lumban Tobing selaku Pendeta Resort HKBP Bandar Maratur untuk menyampaikan permohonan agar rencana mereka mendirikan jemaat HKBP di Kisaran dapat dibantu.
Permohonan tersebut disambut baik oleh Pdt. L. Lumbantobing dan ditindak lanjuti dengan mengadakan evanggelisasi dengan calon anggota jemaat HKBP Kisaran pada tanggal 1 Juni 1946.
Pada evanggelisasi tersebut disepakatilah untuk melaksanakan kebaktian Minggu pertama kalinya pada tanggal 4 Juni 1946.
Tanggal 4 Juni 1946 inilah yang kemudian ditetapkan menjadi hari lahirnya HKBP Jemaat Kisaran. yang kemudian hari berobah nama menjadi HKBP Kisaran Kota.
Pada tanggal 26 Mei 1947 HKBP Jemaat Kisaran diresmikan menjadi Jemaat penuh ( Huria na gok) oleh Ephorus HKBP Pdt. Justin Sihombing.
Untuk sementara pelayanan sakramen Babtisan Kudus dan Perjamuan Kudus, serta pelayanan lainnya seperti pemberkatan pernikahan dilayani oleh Pendeta HKBP Resort Bandar Maratur Distrik Sumatera Timur.
Pada tanggal 15 Desember 1950. Pdt. L. Lumban Tobing dimutasikaan menjadi Pendeta HKBP Resort Kabanjahe dan sebagai penggantinya adalah Pdt. Hercules Marbun.
Atas pelayanan Pdt. Hercules Marbun yang sering turne ke daerah Asahan, tak lama setelah berdirinya HKBP Jemaat Kisaran, berdiri pulalah jemaat HKBP di Labuhan Ruku, Silau Maraja, Hessa dan Sungai lama.
Untuk memudahkan koordinasi pelayanan terhadap jemaat-jemaat yang baru muncul di Asahan, Pdt. Hercules Marbun menetapkan HKBP Jemaat Kisaran sebagai sentral pelayanan.
Untuk mendukung terlaksananya koordinasi ini, Pdt. Hercules Marbun mengusulkan kepada pimpinan pusat HKBP agar menempatkan seorang Guru Jemaat yang definitip di HKBP Jemaat Kisaran. Permohonan ini disetujui oleh Ephorus dan ditempatkanlah Guru Ondel Tua Tambunan sebagai perantara dari semua jemaat disekitar Kisaran untuk berkoordinasi dengan Pendeta Resort di HKBP Bandar Maratur. Guru jemaat ini masih muda belia dan baru tamat dari sekolah guru di Seminarium Sipoholon.
Jemaat yang termasuk dalam pelayanan Pdt. Herkules Marbun yang menjadi Jemaat anggota (pagaran) HKBP Resort Bandar Maratur cukup banyak dan tergolong jauh jaraknya dari HKBP Bandar Maratur sebagai jemaat induk.
Pendeta ini harus pandai mengatur jadwal kunjungan pelayanannya agar semuanya dapat dikunjungi dan dilayani dalam pelaksanaan evanggelisasi, Babtisan kudus, Perjamuan Kudus, pemberkatan pernikahan dan sekali-sekali memimpin ibadah kebaktian minggu.
Selama tahun 1951, Pdt Hercules Marbun melakukan kunjungan ke Jemaat-jemaat HKBP di Asahan masing-masing tiga kali, antara lain :
- Jemaat Kisaran tanggal 4 April, 2 Juli dan 2 Desember.
- Jemaat Labuhan Ruku tanggal 1 April, 27 Juli dan 9 Desember.
- Jemaat Silau Maraja tanggl 3 Apil, 28 Juli dan 4 Desember.
- Jemaat Hessa tanggal 2 April, 5 Desember
- Jemaat Pulau Mandi tanggal 31 Juli dan 3 Desember
- Jemaat Sungai Lama tanggal 29 Juli, 6 Desember
- Jemaat Serbangan tanggal 7 Desember
- Jemaat Hengloo tanggal 1 Agustus dan 8 Desember.
Pada kesempatan kunjungan Pdt Hercules Marbun ke Jemaat Kisaran tanggal 2 Desember 1951 diberitahukan bahwa Ephorus HKBP Pdt. DR.(HC) Justin Sihombing akan mengadakan kunjungan ke HKBP Bandar Maratur pada tanggal 14 Desember 1951.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh penatua dan tokoh Jemaat Kisaran untuk ikut hadir pada pertemuan di HKBP Resort Bandar Maratur menemui Ephorus dan menyampaikan rencana pengembangan Jemaat Kisaran dan mengundang Ephorus untuk menyempatkan waktunya berkunjung ke HKBP Jemaat Kisaran.
Akan tetapi karena perjalanan Ephorus untuk selanjutnya sudah terikat dengan jadual kegiatan yang lain, maka permohonan utusan Jemaat Kisaran tidak dapat dipenuhi.
Pada tahun 1952, Pdt. Hercules Marbun juga melakukan empat kali kunjungan jemaat-jemaat yang berserak di Asahan dan Labuhan Batu, antara lain : Tanggal 17 – 27 Mei, tanggal 14 – 23 Juli bersama Praeses HKBP Distrik Sumatera Timur dan tanggal 14 – 16 Oktober dan tanggal 1 – 15 Desember.
Pada tahun 1952 Gr. Ondel Tua Tambunan pindah tugas.
Untuk mengisi posisi guru jemaat seraya menunggu penempatan Guru jemaat yang definitip dari kantor pusat, sembilan orang penatua (sintua) yang terdiri dari : St. Melanthon B. Siahaan, St. Thomas Huta Galung, St. Arsenius Sitohang, St. B. Simanjuntak, St. K. Silitonga, St. J. Simanjuntak, St. F. Tambunan, St. TH. Manurung, St. Gayus Simanjuntak mengadakan rapat penatua yang dipimpin oleh Pdt. H. Marbun dan secara mufakat memilih St. Melanthon B. Siahaan untuk diangkat sebagai guru jemaat (foorganger).
St. Melanthon M. Siahaan ini menjabat sebagai voorganger HKBP Jemaat Kisaran sampai pada tahun 1962.
- Perkembangan HKBP Jemaat Kisaran
- Periode 25 Tahun pertama (Tahun 1946 – 1971)
- Berdirinya HKBP Resort Kisaran
Pada saat kunjungan Pdt. Hercules Marbun bersama Praeses Distrik Sumatera Timur di Kisaran ditetapkanlah pembentukan Persiapan HKBP Resort Kisaran dan Jemaat induknya adalah HKBP Jemaat Kisaran.
Pada tahun 1953 atas nama Pimpinan Pusat, Praeses HKBP Distrik Sumatera Timur meresmikan berdirinya HKBP Resort Kisaran. Pendeta Resort yang pertama adalah Pdt M. Hutauruk.
Dengan demikian HKBP Jemaat Kisaran resmi menjadi jemaat induk (huria sabungan) untuk HKBP Resort Kisaran.
HKBP Resort Kisaran ini beranggotakan 15 jemaat (huria pagaran), antara lain : Jemaat Labuhan Ruku, Jemaat Silau Maraja, Jemaat Kampung Bunga, Jemaat Serbangan, Jemaat Sungai Kamah, Jemaat Sungai Lama, Jemaat Hessa, Jemaat Tanjung Balai, Jemaat Hengloo, Jemaat Pulau Mandi, Jemaat Pulau Raja, Jemaat Gonting Saga, Jemaat Londut dan Jemaat Ajamu.
- Gereja HKBP Kisaran Pindah Kelokasi Baru
Dalam kurun waktu lebih kurang sepuluh tahun sejak didirikan, pertambahan anggota jemaat cukup signifikan, sehingga gedung lama di Jalan Haji Misbah tidak layak lagi untuk menampung anggota jemaat dalam melaksanakan ibadah setiap hari Minggu.
Para penatua dan tokoh tokoh yang dituakan jemaat sepakat untuk mencari tanah pertapakan baru yang lebih luas untuk mendirikan gedung gereja yang lebih besar.
Pada waktu itu terdapat tanah kosong di samping gedung nasional yang terletak di persimpangan Jalan Sisingamangaraia dengan Jalan Mas Mansur /Jalan. Sei Suka.
Pada tahun 1956 para penatua yang diwakili oleh St. Thomas Hutagalung mengajukan permohonan pemakaian sebidang tanah negara bebas (kosong) tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Wedana kewedanaan Kisaran.
Pada tanggal 8 Januari 1957 permohonan HKBP Kisaran disetujui pemerintah Kabupaten Asahan yang ditandai dengan penandatangan Surat Perjanjian Sementara Penyerahan sebidang Tanah negara bebas (tanah kosong), terletak di Jalan Sisingamangaraja Kisaran, kepada HKBP jemaat Kisaran, untuk dipakai guna tempat mendirikan persekolahan, gereja, rumah-rumah pendeta dan rumah-rumah guru.
Tanah tersebut berukuran 40 x 250 meter dengan watas-watas :
– disebelah Utara dengan Jalan Sisingamangaraja
- disebelah Timur dengan jalan Mas Mansur
- disebelah Selataan dengan tanah bebas
- disebelah Barat dengan Gedung Nassional dan tanah bebas.
Surat perjanjian tersebut ditanda tangani oleh Pihak Pertama Ganin Purba selaku Wedana Kewedanaan Kisaran dan Pihak kedua St. Thomas Hutagalung selaku Ketua I Kerkbouwnfonds HKBP Kisaran, diketahui dan ditandatangani oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten Asahan yang diwakili oleh Sekretaris Tkt I.
Pada tahun itu juga dimulailah pembangunan gedung sekolah Minggu.
Pada tahun 1957, Pdt. M. Hutauruk digantikan oleh Pdt. Bonifacius Aritonang.
Pada tahun 1958, dimulai pembangunan gedung gereja semi permanen dengan dinding seng di lokasi tanah yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Asahan dilokasi yang sekarang.
Pada tanggal 25 Desember 1959 gedung gereja ini walaupun dalam kondisi yang belum rampung, digunakan pertama kali untuk kebaktian Minggu sekaligus untuk perayaan natal.
Pada tahun 1961 Pimpinan pusat HKBP menempatkan Pdt. Gayus Nadeak menjadi Pendeta Resort menggantikan Pdt. Bonifacius Aritonang.
Selain Pendeta Resort, pimpinan pusat juga menempatkan Gr. M. Manurung sebagai Guru Jemaat yang definitip pertama di HKBP Kisaran menggantikan voorganger St. Melanthon M. Siahaan.
Pesta Pembangunan ini diketuai oleh amang Paulus Purba, Rangkaian acara pesta terdiri dari kebaktian Minggu, fund raising dalam bentuk lelang, tortor, koor dan spontanitas. Donasi uang dapat diberikan melalui rekening BRI: 032301000580561 Atas Nama: PANITIA PEMBANGUNAN HKBP KISARAN KOTA. Hingga acara selesai pukul 17.00 WIB, dana yang sudah terkumpul kurang lebih sejumlah Rp. 400.000.000 dari total dana yang dibutuhkan untuk pembangunan sejumlah Rp. 1.800.000.000.